Minggu, 08 Februari 2009

dosa-dosa (2)



lanjutan dari dosa-dosa (1)

Riba (Mengambil Bunga Uang Pinjaman)
Sering ada rentenir atau Bank yang menggunakan bunga berlipat ganda hingga akhirnya orang yang tidak mampu membayar kehilangan rumah karena disita. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba . Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." [Al Baqarah : 275]

Mengapa negeri kita sering dilanda bencana? Mungkin karena zina dan riba sudah merajalela di negeri ini.

Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri maka mereka (penghuninya) sudah menghalalkan atas mereka sendiri siksaan Allah. (HR.Ath-Thabrani dan Al Hakim)

Menyerupai Lawan Jenis, Berzina dengan Hewan, dan Homoseks.

Sering di TV pria berpakaian perempuan untuk memancing tawa, padahal itu dosa. Laki-laki tidak boleh berdandan dan berpakaian seperti wanita, demikian pula sebaliknya. Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para shabat lalu bertanya, "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau lalu menjawab, "Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR.Ahmad dan Ath-Thabrani)

Mengurangi Takaran atau Timbangan Ketika Berdagang

Sering pedagang sengaja mengurangi takaran atau timbangan ketika berdagang agar cepat untung. Padahal ini hanya membuat orang jadi kapok membeli di tempatnya lagi karena sudah ditipu. selain itu ini adalah dosa dengan neraka Sijjiin sebagai balasannya. Dari Ibnu Abbas dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. sampai ke Madinah, diketahui bahwa orang-orang Madinah termasuk yang paling curang dalam takaran dan timbangan. Maka Allah menurunkan ayat ini (S.83 : 1,2,3) sebagai ancaman kepada orang-orang yang curang dalam menimbang. Setelah ayat ini turun orang-orang Madinah termasuk orang yang jujur dalam menimbang dan menakar. (An-Nasa'i dan Ibnu Majah)

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,

(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,

dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi [Al Muthoffifiin : 1- 3]

Menyembunyikan cacat barang atau barang palsu sama dengan di atas.

Minum Khamar/Minuman Keras
Banyak orang Islam yang minum bir dan minuman beralkohol padahal itu haram.
Tiapminuman yang memabukkan adalah haram (baik sedikit maupun banyak). (HR.Ahmad)
Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong atau zina).(HR.An-Nasaa'i dan Ahmad)

Mencuri
Korupsi, Mencuri, Copet atau merampok itu adalah mengambil hak orang lain dan haram hukumnya.Dalam Islam hukumannya potong tangan agar mereka jera. Kalau cuma dipenjara maka kejahatan itu merajalela karena di penjara justru mereka dapat teman/network yang lebih luas.
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, [Al Maa-idah : 38]

Jangan Membakar Makhluk Allah
Pernah kita baca ada masyarakat yang membakar pencuri karena marah. Padahal Allah melarang kita menghukum dengan siksaan Allah.
Jangan menyiksa dengan siksaan Allah (artnya menyiksa dengan api).(HR.Tirmidzi dan Al-Baihaqi)

Jangan Mengkafirkan Sesama Muslim
Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)

Tidak Berdusta
" Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [Al Mumtahana : 12]

Mendapat/Membaca Informasi dari orang Fasik/Kafir tanpa Memeriksa