Kamis, 05 Maret 2009

orang takwa selalu mengingat Allah

___________

Q.S.Al Munafiqun (63) :

*(9) Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
*(10) Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Paduka tidak menangguhkan (kematian) hamba sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan hamba dapat bersedekah dan hamba termasuk orang-orang yang saleh?"
*(11) Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan,

Orang-orang mukmin hendaknya banyak berdzikir (mengingat) kepada Allah siang dan malam, menunaikan ibadah-ibadah wajib, tidak terpengaruh dengan godaan dunia yang berupa harta, keturunan, pangkat dan sebagainya.
Nabi saw. bersabda : "Kerjakanlah urusan duniamu, seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya, dan kerjakanlah urusan akhiratmu, seakan-akan matipada keesokan harinya." [HR.Ibnu 'Asakir dar Anas.]

Dan sabdanya lagi:"Tiadalah lebih baik di antara kamu orang yang meniggalkan dunianya untuk akhiratnya, dan tidak pula (orang meninggalakan) akhiratnya karena urusan dunianya, sehingga ia melakukan kedua-duanya, karena sesungguhnya dunia itu jalan ke akhirat dan janganlah kamu sekalian menjadi beban atas manusia. [HR. Bukhari]

Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang yang sangat mementingkan urusan dunia dan meninggalkan kebahagiaan akhirat, berarti telah mengundang murka Allah. Mereka akan merugi
karena menukar sesuatu kebahagiaan yang kekal abadi dengan sesuatu yang fana dan akan hilang lenyap.
Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan:
1.Orang-orang mukmin (apalagi bertakwa) jangan sampai lalai dan lengah dari mengingat Allah dengan melakukan kewajiban kepada Allah dan meniggalkan larangan Allah karena pengaruh harta benda dan anak-anaknya. Yang demikian itu merugikan dirinya.
2. Harta benda yang dikaruniakan oleh Allah supaya dibelanjakan kepada yang diridai Allah sebelum sampai ajal.
3. Menginginkan hidup lebih lama, sesudah berada dalam keadaan sakaratulmaut, untuk memanfaatkan harta bendanya dan supaya menjadi orang yang saleh, tidak berguna lagi dan tidak akan terujud.
4. Allah tidak akan menunda kematian seseorang apabila telah sampai batasnya, dan akan dibalas nanti di hari kemudian sesuai dengan perbuatannya di dunia..

dinukil dari Al Qur-an dan Tafsirnya. Universitas Islam Indonesia

*************************************